简体中文
繁體中文
English
Pусский
日本語
ภาษาไทย
Tiếng Việt
Bahasa Indonesia
Español
हिन्दी
Filippiiniläinen
Français
Deutsch
Português
Türkçe
한국어
العربية
Ikhtisar:Di balik layar industri forex global, ada pemain besar yang sering tidak disadari oleh trader ritel biasa: market maker. Tahun 2025 memperlihatkan peningkatan canggihnya strategi para Pembuat Pasar dalam mengatur likuiditas dan pergerakan harga. Tapi, apa sebenarnya peran mereka? Bagaimana cara mereka memengaruhi pasar? Dan yang paling penting, apa strategi yang digunakan agar tetap untung dalam kondisi pasar volatil?
Artikel ini membahas secara lengkap tentang siapa market maker forex, bagaimana mereka bekerja, serta langkah cerdas apa yang harus diambil oleh trader online ritel agar tidak terjebak dalam permainan besar pasar mata uang.
Market maker atau Pembuat Pasar dalam dunia forex adalah institusi keuangan besar—seperti bank, broker institusional dan penyedia likuiditas—yang menyediakan harga beli (bid) dan harga jual (ask) atas pasangan mata uang.
Mereka tidak hanya memperantarai transaksi, namun juga bertindak sebagai lawan transaksi trader ritel, menjual saat trader ingin beli, dan membeli saat trader ingin jual.
Peran utama mereka adalah:
· Menjaga likuiditas pasar agar trader selalu bisa membuka dan menutup posisi.
· Menetapkan spread, yakni selisih antara harga bid dan ask yang menjadi sumber keuntungan.
· Menstabilkan harga pasar dalam kondisi volatil dengan intervensi volume dan pengelolaan order book.
Contoh Pembuat Pasar besar dalam tatis forex antara lain: JPMorgan, CitiFX dan broker STP/ECN yang memiliki model hybrid market making.
Tahun 2025 menandai era baru strategi yang digunakan oleh Pembuat Pasar. Beberapa formula utama yang mereka pakai antara lain:
Market maker menggunakan AI untuk menganalisis data perilaku jutaan akun ritel. Dengan mengidentifikasi **kluster stop loss, entry massal, dan posisi yang terlalu miring (over-leverage)**, mereka bisa memanipulasi harga tatist yang menguntungkan posisi mereka.
Ini adalah teknik yang disengaja untuk mendorong harga ke area di mana banyak trader menempatkan stop loss. Setelah banyak posisi ritel ditutup, harga sering berbalik arah secara tajam.
Order besar dipotong-potong agar tidak mengganggu pasar, sambil menimbulkan ilusi permintaan atau penawaran tinggi di level tertentu. Strategi ini dikenal sebagai *spoofing*.
Saat data fundamental penting dirilis, Pembuat Pasar dapat memperlebar spread secara ekstrem untuk membatasi keuntungan trader dan memicu margin call.
Alih-alih meneruskan semua order ke pasar antarbank, market maker mengelompokkan posisi yang saling menutup antar klien dan hanya meng-hedge posisi besar yang tidak dapat ditutup secara internal.
Menghadapi dominasi market maker tidak berarti trader ritel tidak bisa menang. Beberapa strategi jitu yang bisa diadopsi di tahun 2025 antara lain:
1. Pahami Struktur Pasar | Jangan hanya melihat chart. Pelajari **area likuiditas**, **volume trading** dan **perilaku harga di sekitar level penting** seperti support dan resistance besar.
2. Gunakan Tools Market Profile dan Order Flow | Teknologi ini memungkinkan trader melihat distribusi volume dan aktivitas pasar secara real-time, yang memberi sinyal lebih akurat tatistic tatistic klasik.
3. Hindari Trading Saat Volatilitas Ekstrem | Misalnya saat rilis NFP, CPI atau FOMC, karena saat inilah Pembuat Pasar paling aktif memanipulasi spread dan pergerakan harga.
4. Manajemen Risiko Ketat | Hindari over-leverage dan selalu gunakan risk/reward minimal 1:2. Jangan tempatkan stop loss terlalu “dekat” karena mudah dijangkau oleh strategi stop hunting market maker.
5. Belajar dari Data Historis | Pembuat Pasar sering meninggalkan pola. Amati reaksi harga pada waktu dan kondisi tertentu dan bangun strategi berdasarkan tatistic, bukan asumsi.
Market makers in forex bukan sekadar programmer dan bank besar—mereka adalah penyedia likuiditas yang menggerakkan pasar lewat formula dan strategi kompleks.
Market maker bukanlah “penjahat” dalam pasar forex, namun pemain besar dengan kepentingan dan strategi kompleks. Mereka menyediakan likuiditas dan struktur harga yang membuat pasar tetap berjalan.
Namun di balik itu, mereka menjalankan strategi yang bisa menjebak trader ritel yang kurang memahami mekanisme pasar.
Untuk menjadi trader sukses di 2025, pemahaman tentang formula Pembuat Pasar, strategi pergerakan harga, dan pengelolaan risiko yang adaptif sangat penting. Dengan pendekatan berbasis data dan disiplin, trader ritel pun bisa mengimbangi permainan besar dalam dunia forex.
Disclaimer:
Pandangan dalam artikel ini hanya mewakili pandangan pribadi penulis dan bukan merupakan saran investasi untuk platform ini. Platform ini tidak menjamin keakuratan, kelengkapan dan ketepatan waktu informasi artikel, juga tidak bertanggung jawab atas kerugian yang disebabkan oleh penggunaan atau kepercayaan informasi artikel.
Be Prime Broker belakangan ramai diperbincangkan di kalangan trader Indonesia di 2025 karena sejumlah kasus penipuan. Mulai dari kemenangan kontes tidak dibayar, penutupan akun hingga penolakan withdrawal, ada lima testimoni dari WNI yang menguak modus curang broker forex scam ini.
Dunia trading forex internasional kembali diguncang dengan kabar mengejutkan: AETOS Capital Group, salah satu broker forex yang cukup dikenal di Asia-Pasifik dan Eropa, resmi menghentikan operasionalnya di Inggris sejak Juni 2025. Keputusan ini tidak hanya menjadi perhatian pelaku pasar, tapi juga memicu kekhawatiran luas setelah terungkap bahwa perusahaan tersebut telah menerima 71 keluhan pengguna dari berbagai belahan dunia.
Dalam dunia trading online 2025 yang dinamis dan penuh peluang, kemampuan membaca candle pembalikan trend menjadi salah satu kunci utama untuk meraih profit secara konsisten. Banyak trader profesional mengandalkan pola candlestick sebagai sinyal utama untuk menentukan kapan harus masuk atau keluar dari pasar. Terutama saat terjadi potensi perubahan arah harga, keberadaan pola candle pembalikan arah bisa menjadi indikator krusial dalam menyusun strategi trading yang efektif.
Dunia trading online kembali diguncang oleh kabar mengejutkan dari regulator keuangan Belgia, Financial Services and Markets Authority. Pada Juli 2025, FSMA resmi merilis daftar terbaru 37 platform broker forex kategori penipu yang dinilai telah menyesatkan dan merugikan ribuan trader global. Langkah tegas ini merupakan peringatan keras bagi trader Indonesia dan internasional agar tidak sembarangan memilih platform trading online global yang tidak jelas legalitas dan kredibilitasnya.
IronFX
STARTRADER
FXTRADING.com
XM
IC Markets Global
ATFX
IronFX
STARTRADER
FXTRADING.com
XM
IC Markets Global
ATFX
IronFX
STARTRADER
FXTRADING.com
XM
IC Markets Global
ATFX
IronFX
STARTRADER
FXTRADING.com
XM
IC Markets Global
ATFX